Sepenggal Hikmah

Ada sepenggal hikmah dari perjalanan pulang gue kali ini.

Tadi pulang kuliah, gua nunggu grab lumayan lama karna hujan, gua minta drivernya nyamperin gua pas hujan agak kecilan.

Setelah chat tanya posisi, datenglah grab ini nyamperin, ditengah rintik hujan nerobos kemacetan dramaga yang selalu padat sama kendaraan gede. Yang dateng bapa-bapa dengan helmnya yang kegedean,  kayanya umurnya udah lebih dari 45.

Setelah gue nanya "bapa pulang kemana?", Bapa ini mulai cerita banyak hal. Entah kenapa gue suka ngedengerin cerita dari orang yang lebih tua, macem di tabok berkali-kali buat melek dan mensyukuri hidup ini.

Pembicaraan ini gue simpulkan pada satu hal, gue selalu respect sama orang yang tahu gimana cara menghargai orang lain. Sesimple berterimakasih atau meminta maaf. 

Hmm udah berkali-kali sebenernya gue nulis tentang "Maaf, tolong dan terimakasih" di blog ini.

It is important to me, so let me to write it again.

Gue selalu merasa berterima kasih berjuta-juta kali lipat saat ada driver yang gak ngecancel orderan pas hujan, percayalah udah puluhan kali gue dicancel driver secara sepihak dengan berbagai alasan, entah bannya bocor, rantai motornya copot, baru sampai dirumah, baru mau mulai makan, gak sengaja di terima pas Hp dipegang temen, jauh dari titik jemput dan masih banyak lagi.

Gue kesel? dalam beberapa kondisi, iya. Kaya kalau mau pulang, hujan dan susah dapet driver. Terlebih kalau udah mau magrib, serem coy gelap-gelap pas hujan sendirian diluar.
Akan lebih baik kalau ada satu driver yang nerima orderan, terus nyuruh gue nunggu karna dia mau neduh. Kaya bapak tadi. At least gue tenang, karna ada orang yang bisa dan bersedia nganter pulang.

Tapi disisi lain, gue sebagai customer egois yang mau pulang cepet ini lupa kalau driver juga manusia yang kalau ujan takut nganter anak orang, tanggung jawab keselamatannya berat.
Lupa kalau driver juga manusia yang harus jaga kesehatan, menghindari flu dan masuk angin biar bisa terus cari nafkah buat keluarganya.

Jadi, apa yang perlu gue dan abang driver lakukan? Yap bener, saling menghargai .

Posisi gue sebagai customer disini masuk dalam kategori "minta pertolongan", dia menjual jasa, gue beli. Ketika dia emang gak mau untuk menjual jasa-nya, gue gak boleh kesel sampe berlarut-larut. Itu hak dia untuk tidak menjual jasanya.
Dan ketika dia bersedia buat nganter, menjual jasa, gue harus berterimakasih.
Menghargai pilihannya dalam menunaikan tanggung jawab.

Posisi driver disini adalah "menjual jasa sekaligus menolong orang lain sampai ke tujuan", driver yang sudah menerima order punya tanggung jawab melakukan pekerjaan, karena kalau orderan diterima berati dia udah berkomitmen mampu, dan itu harus dikerjakan.
Dan kalau gak bisa nganter, menjual jasa, minta maaflah, dan berikan alasan yang bisa diterima oleh penumpang.
Menghargai ikhtiarnya untuk pulang.

Sesederhana itu cara saling menghargai,
But why is it so hard to find someone who want to do that?

Bapak Sarjono, driver tadi, adalah salah satu orang yang bisa menghargai orang lain. Dari ceritanya tadi, gue bisa menyimpulkan kalau bapak ini adalah orang yang amanah dan bertanggung jawab sama kerjaannya. Sampai nganter dari Bogor ke Jakarta pun dia rela. Padahal insentif yang dia terima, gue yakin ga banyak.



Andai keluarganya baca ini, kalian harus bangga punya tulang punggung keluarga sehebat beliau. Hujan gede pun masih mau nganter penumpang, masih mau nunggu hujan reda tanpa minta cancel orderan.

Jangan lagi deh ngeluh soal pekerjaan, bersyukur kerja di tempat yang gak perlu hujan-hujanan dan panas-panasan. Karna selain pak Sarjono, masih banyak lagi orang yang harus sekeras itu berjuang ngelawan cuaca demi ngejaga amanah pekerjaan.

Hmm ngomongin tentang tolong menolong gue jadi inget suatu hal.
Gue posting di judul selanjutnya ya, karena pasti akan jadi panjang🐈

*(sesungguhnya gue mau ngasih emoticon rocket, tapi gue muter-muter blok m buat nyari tuh emoticon ga ketemu. Yaudah kucing aja. Qu suka kucing. Kamu juga harus suka. Oke bye. Baca postingan gue selanjutnya. Tolong. Gue maksa).