Karena sebuah kesalahan




Tidak semua orang memiliki sifat mudah memaafkan dan melupakan, kalau gua bisa, mungkin orang lain engga. 

Gua hanya manusia yang ga akan bisa mengubah prasangka manusia. Kesalahan di masa lalu sekecil apapun orang akan terus mengingat itu. Seperti bagaimana mereka melihat satu titik hitam pada selembar kertas putih.

Lalu apa yang bisa gua ubah?
Mengubah kehidupan seperti apa yang mereka inginkan? Bersikap manis agar terlihat baik di depan semua orang? Berusaha mengubah mereka menjadi manusia yang mudah memaafkan?
Engga. Gua rasa dengan mengubah segala hal seperti apa yang mereka mau ga akan bisa merubah penilaian dan pandangan mereka kalau memang mereka memilih untuk terus melihat dan percaya pada kesalahan itu dibandingkan hal-hal bermanfaat lainnya.  Cause people only believe what they want to believe, right? 

Diterima atau pun tidak, itu adalah hak mereka. Gua akan lebih memilih pergi dari pada harus hidup tertekan bersama dengan orang yang tidak mempercayai perubahan, Yang hanya percaya pada satu kesalahan.

Setelah berusaha untuk terus berada diruang lingkup yang sama, mencoba memperbaiki dan pernah percaya bahwa mereka sudah menjadi satu bagian.
Nyatanya, mereka tetep membahas kesalahan setiap orang dimasa lalu bersama orang banyak, dan itu dibelakang.


Mereka bilang harus lebih dewasa dalam menyikapi masalah. Dan gua berterimakasih atas keperdulian mereka untuk mengingatkan. Meskipun setelah mengusahakan itu, mereka tetap sama.

Jika mereka lebih memilih untuk terus hidup dengan membuang-buang waktu menceritakan kesalahan-kesalahan orang disekitarnya, gua pun bisa memilih. Dan gua memilih untuk tidak berada di antara mereka.

Terlepas dari penilaian baru mereka pada akhirnya. Karena gua yakin, orang yang terus membicarakan orang lain ketika bersama kita, juga akan membicarakan kita pada saat kita tidak ada.

Pada akhirnya, gua akan berterimakasih pada mereka yang masih sangat perduli dengan kehidupan yang gua jalani saat ini. Yang lebih memilih untuk ikut larut dalam kehidupan gua dibandingkan kehidupannya sendiri. Melupakan kehidupannya yang mungkin masih tertinggal jauh atau mungkin engga menyenangkan. Sampe lebih memilih untuk bersenang-senang dengan mengungkit kesalahan seseorang di masa lalu.

Terimakasih banyak. Semoga hidupmu bahagia dikemudian hari, dengan cara yang baik, yang tidak menyulitkan orang lain.

Gua akan terus belajar dari mereka. Dan meyakini Kalau gua masih tertinggal dibawah, ya gua harus manjat. Bukan terus-terusan ngasih makan singa yang suatu saat akan makan kita kalo dia kehabisan makanan dan kelaparan.



- Smile, from the other side.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

0 komentar:

Posting Komentar

Leave your best comment here!

Translate