Delapan tahun yang lalu
Tidak lama lagi hari itu akan berulang, hari dimana dia menyadari telah pergi terlalu jauh, hari dimana dia tahu bahwa jarak memiliki sisi kejam
Tepat ditanggal dua puluh empat, mimpi yang telah dia pupuk dengan harapan-harapan besar itu berubah tak lagi segar
Pada malam itu, lebih dari 200 kilometer dilaluinya dengan hati yang mengawang entah kemana
Delapan jam yang panjang, gelisah hati-hati yang tandus
Dia terlambat pulang
Terduduk dia dilantai papan, menyaksikan kekosongan menjelma rumah, menjelma manusia, menjelma dunia, menjelma air mata.
Saat itulah dongeng-dongeng indah tentang kebersamaan hilang dibawa jarak antara kehidupan dan kematian
Do'a dan pesan yang telah di ajarkan, berbisik tak berkesudahan, menjelma rindu dan rasa kehilangan
Segala rasa, tetaplah sama
Bahkan pedih itu bertahan hingga delapan tahun berlalu
Namun, kehidupan dan kematian adalah takdir Tuhan yang tak mungkin dia tawar
Biarkanlah rindu menjadi rindu, tanpa berharap kembali bertemu
Apa-apa yang telah menjadi ketetapan Tuhan, adalah yang terbaik bagi umat yang mampu menerimanya dengan sabar
Itulah yang dia tahu, dari ceritamu.
Salam rindu,
Untuk Nenek tersayang
Untuk Nenek tersayang
Dari gadis yang kau pangku belasan tahun lalu
ABOUT THE AUTHOR
Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible
0 komentar:
Posting Komentar
Leave your best comment here!