21

Seseorang pernah bilang "kita gak akan pernah tahu apa yang terjadi kepada diri kita dua menit ke depan".

I think, that's true.

Saat mengandung gua dulu, mama sering sakit-sakitan. Batuk dalam keadaan hamil yang gak sembuh2 bikin mama minum obat sampai hampir overdosis.

Ga ada yang menyangka kalau gw bakal lahir kedunia ini.

And i don't believe that i still alive, today.
Sampai gue umur 21.

Mungkin gue dulu adalah orang yg annoying bgt menyangkut hal ulang tahun, gua bisa nangis semaleman hanya karna salah satu dari orang terdekat gue gak ngucapin ulang tahun.

Simple, itu mungkin reaksi berlebihan hanya karna takut dilupakan dan takut ditinggalkan. Gua jadi manusia super annoying dgn hal-hal kaya gitu dimulai sejak gua SMP.

Sekarang, ulang tahun menurut gue bukan lagi tentang berapa banyak orang yg ingat dan ngucapin ulang tahun dgn kalimat-kalimat manis.
semakin tua gua mulai memahami bahwa kita tidak bisa memaksakan orang lain untuk selalu mengingat kita.


Gua mencoba untuk jadi manusia yang lebih jujur kepada dirinya sendiri. Gua udah kehilangan banyak hal karna ketidak beranian gue mengungkapkan perasaan.

Ulang tahun membuat gue menyadari bahwa hidup ini bukan hanya tentang diri gue sendiri.
Gue dikelilingin orang yang selalu mau menerima gue dgn segala kekurangan yg gue punya, yang selalu mendorong gue jadi manusia lebih baik setiap harinya.
Yang selalu menyemangati gue melakukan hal yang ga gue bisa.
Mereka selalu bilang "bisa..  Pasti bisa, kamu pasti bisa".

Seperti tahun sebelumnya, gue akan selalu bilang; kalau ada kehidupan kedua, dengan atau tanpa kesulitan yang akan gue alamin, gue akan tetap memilih lahir jadi diri gue yang sekarang, menjadi anak dari orang tua yang sabar dan gak pernah banyak menuntut, menjadi adik dari kakak-kakak yang bertanggung jawab, yang selalu ngejaga gue sampai saat ini.

I couldn't ask for more, selama ini hidup gua ternyata udah lebih dari cukup dan gue bahagia.


Sebenarnya gak ada yang special dengan ulang tahun, selain gue kangen mamah 1000 kali lipat dibanding hari lain.

Xx.



Rabbi,
Terimakasih atas kesempatan hidup yang engkau berikan, untuk udara yang engkau ciptakan, untuk hidup yang tak selalu berjalan mudah, untuk kesempatan mencintai dan dicintai.

Terimakasih, telah memberiku orang tua yang memperkenalkanku pada-Mu sejak aku lahir ke dunia.

Terimakasih telah memberiku kesempatan lagi dan lagi untuk memperbaiki diri, hanya engkau yang mengenalku lebih baik dari diriku sendiri.

Sisanya, ku sampaikan melalui do'a, agar menjadi rahasia kita berdua.

Share this:

ABOUT THE AUTHOR

Hello We are OddThemes, Our name came from the fact that we are UNIQUE. We specialize in designing premium looking fully customizable highly responsive blogger templates. We at OddThemes do carry a philosophy that: Nothing Is Impossible

4 komentar:

  1. "Kalau ada kehidupan kedua ... gua akan tetap milih jadi gua yg sekarang."

    Mantap nian, selamat bertambah usia btw! Telat sehari, ya? Haha..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih dit :)
      Balesan gue telat 1 tahun malah wkwkwk

      Hapus

Leave your best comment here!

Translate