"Ceritakan tentang apapun, aku mendengarkan. Jangan pernah merasa sendiri, tengoklah aku yang tak pernah pergi".
Begitulah penggalan lirik yang sampai di telepon genggam mu dulu.
Namun ternyata tidak semua hal bisa kamu ceritakan dan tidak semua orang bisa kamu paksa untuk tetap tinggal.
Kerikil-kerikil itu tidak hanya dilewati olehmu, tapi juga orang lain yang sudah meniti jalan ini lebih dulu. Hanya saja orang lain lebih kuat untuk tidak mengeluh, semestinya kamu bisa melakukannya lebih baik dari itu, melewatinya dengan bahu yang kuat dan do'a yang lebih lebat dari biasanya.
Coba bandingkan, kesulitan mana yang lebih berat untuk di lalui? Dia atau kamu?
Dia menjadi akar untuk menopang banyak dahan yang penting dalam hidupnya, sangat sulit tapi dia tetap bertahan, sementara kamu hanya perlu berusaha kuat untuk menopang dirimu sendiri.
Bunga yang indah tidak hanya bermekaran, dia juga pernah gugur, layu dan terhambur. Tapi sosok dibelakangnya tak pernah berhenti untuk menabur pupuk dan menyiraminya dengan syukur. Hingga bunga itu kembali tumbuh dengan subur.
Sudah ada matahari yang siap menyinari mu, sudah ada tanah subur untuk menumbuhkan mu, sudah ada pot yang bagus untuk mempercantik mu. Lantas apa yang perlu kamu khawatirkan?
Jadilah kuat, jangan membuat usaha yang pernah kamu lakukan dengan susah payah di masa lalu menjadi tak berarti, karena kamu berpikir untuk berhenti.
Turunkan ego, mundur satu langkah tidak akan membuatmu tertinggal jauh. Kamu tidak berhenti, hanya bersiap dan menata bekal untuk meniti jalan yang lebih jauh lagi, dengan perlahan, namun pasti.