Dear old me..
Hallo, apa kabar? Sudah bersyukur hari ini?
Saat menulis ini, kamu berusia 23 tahun, saya merasa kamu sudah bisa berpikir lebih dewasa dari sebelumnya. Di sampingmu, ada laki-laki yang selalu berusaha untuk membahagiakan kamu, laki-laki yang selalu berusaha menjaga dan menjadikan kamu "ratu" dalam hidupnya.
Multazam Shidqi, ya.. dia laki-laki yang selalu kamu anggap "tidak mungkin" itu adalah orang yang akan menemani kamu di sisa hidupmu.
Untuk pertama kalinya di blog ini kamu menuliskan nama seorang laki-laki (yang spesial hehe) dan In syaa Allah dia adalah satu-satunya, selamanya. Masih tidak menyangka? Hehe hidup ini memang penuh dengan kejutan.
Kamu sangat bahagia. Saya bersyukur kamu merasakannya. Tetap bersama dan tumbuhlah dengan bahagia. Saat membaca tulisan ini kembali, mungkin kalian sudah menua. Pastikan untuk selalu mengutamakan Allah di setiap keputusan yang kalian buat, ya.
Seperti pesan yang dia sampaikan padamu "Kita di jodohkan itu untuk meningkatkan ketaatan dan taqwa pada Allah, jadi jangan sampai aku membuat kamu lalai pada Allah, begitupun sebaliknya."
Dear old me,
Di dalam dirimu Allah menitipkan amanah. Rezeki yang tidak bisa tergantikan nilainya dengan apapun. Di karuniai anak di usia pernikahan yang masih baru, sangat mengagetkan sekaligus menggembirakan. Saat menulis ini dia masih sebesar kurma. Anak baik yang selalu mengingatkan untuk istirahat dengan 'sinyal' mual nya. Kamu sangat menikmati hari demi hari meski gejala-gejala kehamilan itu kadang mengganggu, karena kamu tahu bahwa keadaan ini adalah keadaan yang mungkin di inginkan banyak perempuan diluar sana yang Qodarullah belum Allah karunia kan keturunan. Alhamdulillah, kamu di percayai, secepat ini, dan semoga perempuan lain di luar sana bisa segera merasakannya aamiin.
Dear old me,
Sekarang bayi kurma mu sudah tumbuh menjadi anak yang dewasa, ya? Sekarang dia mungkin sudah bisa membaca tulisan mu dengan mata indahnya.
Boleh saya menyapanya?
Apa kabar anak Ibu?
Saat kamu membaca tulisan ini, ibu tidak tahu ibu sudah berusia berapa, bahkan ibu tidak tahu apakah ibu masih ada atau justru sudah tidak ada di dunia. Bersyukur dan bahagia sekali rasanya jika ibu diberikan kesempatan oleh Allah untuk menemanimu berproses men-dewasa. Ibu do'akan semoga kamu tumbuh menjadi anak yang bertaqwa, pejuang agama Allah yang gagah dan pemberani, penghafal Al-Qur'an yang senantiasa menghidupkan sunnah dalam hidupnya, sehat, bertanggung jawab, bahagia, penuh kasih sayang dan punya perangai yang ceria.
Tolong ingat pesan ibu, ketika nanti kamu ada dalam persimpangan yang memaksamu harus memilih, lepaskan segala rasa sekecil apapun kecuali harapan-harapan kepada Allah. Ingatlah ketika Allah menghendaki dan berkata terjadi, maka segala hal yang bagimu tidak mungkin itu bisa terjadi. Jangan khawatir, ikuti syariat dan gantungkan setiap inginmu kepada-Nya, karena hanya Dia-lah yang tau segala yang terbaik untukmu.
Anak hebat, bagaimana rasanya menjadi dewasa? Ibu tahu tidak segala hal berjalan dengan mudah. Tenanglah, dunia ini hanya sementara. Ibu do'akan semoga Allah memberimu kekuatan untuk menghadapi segalanya, ingatlah kamu tidak pernah sendirian, Allah selalu bersamamu dimanapun, kapanpun, dalam kondisi apapun.
Ibu titip kamu dan Abba kepada Allah. Karena Allah lah pemilik kalian. Hanya Allah lah penjaga terbaik yang ibu punya.