Manusia berhak memilih dalam hidupnya, ketika seseorang mampu memutuskan suatu hal, maka ia harus bertanggung jawab menyelesaikannya hingga akhir.
Datang dengan cara baik dan pergi dengan cara yang baik pula.
Dewasa memang bukan tugas usia, tapi bertanggung jawab atas pilihan sendiri itu mampu mendewasakan usia.


Jangan lari hanya karena seseorang mengatakan rumahmu menakutkan.
Jangan sembunyi hanya karena seseorang mengatakan didepanmu kelak akan ada kegagalan.
Jangan mundur sebelum kamu mengalami itu sendiri, karena setiap orang memiliki sudut pandangnya masing-masing.
Barang kali apa yang mereka takuti, justru adalah apa yang paling kamu ingini dalam hidupmu.

Jangan menjadi manusia yang digagalkan keputusannya mengikuti kegagalan orang lain.

Memang berat, teramat berat.
Tapi kita tak akan pernah tahu seberapa banyak kesempatan-kesempatan besar yang akan kita temui setelah melewati berbagai hal berat itu.
Orang yang kalah sebelum memulai adalah orang yang akan kehilangan banyak kesempatan.

Kamu, jangan menjadi seperti itu.
Jadilah bertanggung jawab untuk dirimu sendiri, karena melihat orang-orang berlarian meninggalkan tanggung jawabnya hanya karna merasa tidak mampu tanpa berusaha menjadi mampu itu sungguh memuakan.

Assalamualaikum, sebenarnya gue lagi bikin artikel buat content di website, keasikan libur lebaran sampai lupa kerjaan, lebih tepatnya mentok ide karena pengennya santai-santai, emang ya ngerjain kerjaan pas mentok-mentok deadline selalu jadi keputusan tercespleng. Eh tapi  malah jadi kepikiran buat melipir kesini:)

Oh iya sebelumnya Minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin ya semua, udah lewat 5 hari sih dari lebaran tapi yaudalayaa qu mohon maaf dari lubuk hati yang terdalam:)


Suatu sore gue lagi cerita-cerita bareng A Sigit dan istrinya, dua orang yang selalu ngasih gue pandangan baru tentang kehidupan, ada sebuah kalimat yang membekas dikepala gue sampai sekarang "Kamu, kalau mau apapun, minta sama Allah. Ucapkan dengan lisan, niatkan dengan hati, dan terus doakan. Jangan terlalu terburu-buru, Allah tau apa yang terbaik buat kita".

Gua mulai mengingat kembali doa apa aja yang dulu pernah gue minta, dan gua speechless menyadari banyak doa yang gua minta jauh bertahun-tahun yang lalu, ternyata tanpa gua sadari sudah Allah kabulkan. Mulai dari permintaan sederhana sampai hal yang luar biasa hebatnya.

Suatu pagi, gue liat mama dengan perhatiannya megangin kantong plastik di atas kepala bapa, biar bapak gak kepanasan. Dan itu adalah salah satu doa yang Allah kabulkan.
Mendatangkan seseorang yang mencintai Bapa dan keluarga dengan tulus. Saling menjaga dan membahagiakan sampai mereka menua.
Allah sudah membuktikan bahwa apa yang pernah disampaikan orang diluar sana itu gak ada benernya.

Itulah saat dimana gue menyadari, Allah selalu tepat waktu mengabulkan doa dan menunjukan kebenaran .

Ku akhiri disini ya, flu ini menggangguku, padahal artikel belum selesai dan besok udah mulai masuk kerja. Fyuuuuh, semoga segera sembuh, semangat!:)