Pagi ini masih sama seperti senin-senin biasanya, Menyebalkan.
hanya saja, senin ini rasanya tuhan telah memberikan ku pelajaran penting tentang pentingnya menjaga ucapan. ucapan yang membuat semua orang-orang tertawa melihatku, berbisi-bisik tentang ku, dan memberikan suguhan tatapan mata tajam saat melihatku.
Malu, saat semua orang mengetahui apa yang sedang terjai padaku. ucapan yang membuat ku menjadi merasa tidak nyaman berada disekolah seharian ini. semua orang bertanya apa yang sedang aku lakukan ditengah lapangan sepagi ini, sendiri. apa yang ku lakukan ? mengapa aku disini ?
tak ada jawaban yang bisa ku lontarkan atas semua pertanyaan yang mereka katakan.
Mata ini terlalu banyak menyimpan air sehingga rasanya ingin tumpah ruah saat semua orang bertanya padaku, tangan ini hanya bisa memainkan sebuah pulpen kecil yang menemaniku dipagi hari yang menyebalkan ini.
Dua orang perempuan datang, bertanya apa yang terjadi. dan kutumpahkan semua rasa yang ingin aku katakan.
mereka mendengarkanku, dan ikut berdiri disampingku, menemaniku berjempur dipagi senin yang sangat cerah dan membuat sepatu rasanya amat sangat panas, membuat kepala ini rasanya berat untuk menatap orang-orang yang berlalu lalang didepan ku.
mereka adalah dua sahabatku, yang selalu hadir disetiap aku merasa tidak punya harapan untuk mengangkat kepalaku. mereka yang selalu hadir saat aku harus berjemur mejaga sebuah tiang bisu, tiang bendera.
aku tidak memerdulikan siapapun disekitarku kecuali dua sahabatku, yang terus berbicara menasihatiku dan membicarakan masa lalu indah kami saat di Smp dulu.
Kalian sahabatku, walaupun ku tidak pernah hadir saat kalian membutuhkan,dan itulah yang membuat air mataku turun bergerumun setiap mendengar kata demi kata yang mereka berdua katakan padaku,